Kamis, 13 Mei 2010

Pengalaman Pertama Memelihara Hamster

Pada tanggal 31-01-2010, saya membeli sepasang hamster Campbell Argente berusia 4 minggu. Hamster ini memiliki ciri-ciri bulu berwarna kuning coklat dengan garis punggung berwarna coklat kehitaman, serta bermata merah.

Saya membelinya karena tertarik dengan ukurannya yang kecil, wajahnya yang lucu dengan mata merahnya, serta kelincahannya bermain roda jogging (jogging wheel). Saat itu saya beli pula sebuah kandang berukuran kecil untuk tempat hamster tersebut, sekantung plastik serbuk kayu, dan satu dos makanan hamster bermerk Evo Life yang berisi bermacam-macam biji-bijian.

Pada hari pertama saya membelinya, kedua hamster itu tampak gembira menempati kandang barunya. Keduanya senang berlari-lari di roda jogging. Saya memberinya makanan biji-bijian merk Evo Life dan kadang saya beri wortel yang sudah dicuci dengan air matang. Minumnya saya beri air yang sudah matang. Hal ini hanya untuk mencegah hamster saya sakit bila meminum air mentah yang kadang terkontaminasi kuman. Sepasang hamster tersebut terlihat sangat menikmati makanannya, terutama wortel dan biji bunga matahari (kwaci).

Dalam waktu seminggu saja, kedua hamster itu sudah terlihat membesar dan bertambah tebal bulunya. Keduanya sering berebutan bermain roda jogging. Keduanya juga berebutan minum dan berebutan makan saat diberi makanan. Sungguh mengasyikkan bila memandang hamster saya bermain-main. Rasanya seluruh penat & stress ditubuh saya langsung hilang.

Untuk menjaga kebersihan kandang, seminggu sekali saya bersihkan kandangnya dan ganti serbuk kayunya. Waktu saya pindahkan untuk membersihkan kandangnya, ternyata hamster yang satu menggigit. Walau gigitannya hanya seperti cubitan kecil saja. Belakangan baru saya ketahui, bahwa hamster yang suka menggigit itu adalah hamster betinanya dan saat itu sedang hamil, sehingga lebih agresif (galak).

Setelah 4 minggu saya memeliharanya, pada tanggal 01-03-2010 pagi hari, saya dikejutkan oleh adanya 6 ekor bayi hamster sewaktu saya akan memberi makan. Bayi-bayi itu warnanya merah, kecil seukuran kelingking bayi manusia, dan masih belum tampak kedua matanya. Pada hari ketiga ternyata bayi hamster itu tinggal 5 ekor. Tampaknya hamster betina itu sudah memakan 1 ekor bayinya. Saya tidak tahu pasti mengapa induk hamster itu memakan bayinya. Menurut yang saya baca, induk hamster dapat memakan bayinya kalau bayi tersebut tidak sehat, makanannya kurang atau bayi tersebut dipegang oleh manusia sehingga baunya berbeda.

Seminggu setelah hamster betinanya melahirkan, saya membeli sebuah kandang baru dan toilet hamster. Toilet hamster ini diisi pasir zeolith dan dipakai hamster untuk membersihkan diri sehingga bulu-bulunya menjadi kering. Hamster-hamster saya tampak sangat menikmati toilet barunya. Dia berguling guling kesana kemari. Hamster jantannya kemudian saya pisahkan dari hamster betina dan bayi-bayinya. Ini saya lakukan supaya hamster jantan itu tidak mengawini hamster betina yang masih memelihara bayi-bayinya supaya tidak terjadi kehamilan bersambung.

Saya memberi potongan-potongan kertas tissue di kandang induk hamster dan bayi-bayinya. Induk hamster itu tampak menyukainya. Ia merobek-robek potongan kertas tissue itu dan menjadikannya sarang persembunyian untuk bayi-bayinya.

Setelah berumur 4 hari, bayi-bayi itu mulai tampak warna kulitnya. Pada usia 5 – 6 hari, di daerah matanya mulai tampak tonjolan kecil mata, tetapi masih tertutup dan telinganya mulai membuka. Warna kulitnya semakin hari semakin jelas. Pada hari ke 8 – 10 bayi hamster mulai merangkak, tetapi dengan mata masih tertutup. Bayi-bayi ini mulai ditumbuhi bulu. Pada hari ke 10 – 12, matanya mulai membuka. Setelah berusia 13 – 16 hari, mata anak hamster itu sudah terbuka penuh. Induk hamster mulai menumpuk pakan untuk anak-anaknya. Pada hari ke 18 – 19, anak-anak hamster itu mulai disapih oleh induknya. Ternyata 2 ekor di antara 5 ekor anak hamster itu adalah Hamster Campbell Albino, bulunya berwarna putih dan bermata merah. Tiga ekor lainnya adalah Hamster Campbell Argente. Ini berarti induk hamster saya adalah percampuran antara Hamster Campbell Argente dan Hamster Campbell Albino.

Selama 2 minggu setelah melahirkan bayi-bayi hamster, dianjurkan kandangnya tidak dibersihkan karena akan mengganggu induk hamster dan bayi-bayinya. Setelah anak-anak hamster berusia 3 minggu, anak-anak hamster tersebut dapat dipisahkan dari induknya.

Pada tanggal 21-03-2010, setelah anak-anak hamster itu berusia 3 minggu, saya bermaksud memisahkannya dari induknya. Saya terkejut, ternyata di dalam kandang tersebut sudah ada bayi-bayi hamster lagi. Yaaahhh, tidak jadi deh membersihkan kandangnya. Akhirnya saya tidak jadi membersihkan kandangnya, hanya memindahkan 5 ekor anak hamster yang sudah berusia 3 minggu agar induk hamster dapat memelihara bayi-bayinya tanpa diganggu oleh anak-anaknya yang sudah berusia 3 minggu. Ternyata selama 1 minggu sesudah melahirkan bayi-bayinya yang pertama, hamster jantan itu sudah mengawini kembali induk hamster itu sehingga hamil lagi sewaktu memelhara bayi-bayinya. Saya hitung bayi-bayi hamster itu jumlahnya 4 ekor. Karena anak-anak hamster itu berusia 3 minggu saat induk hamster itu kembali melahirkan bayi-bayi hamster, tampaknya usia kehamilannya sekitar 18 – 20 hari.

2 komentar:

  1. salam kenal,
    ternyata hamster jantannya bs disatukan dg betina yg mlahirkan ya. selama ini sy slalu memisahkan jantannya krn takut anaknya dimakan. tetapi jk tetap disatukan jg, ntar spt pengalaman diatas, br selesai mlahirkn hrs melahirkan lg.....cpd..... :)

    BalasHapus
  2. Kak aku kasih saran yh
    Kalau induk hamsternya udah lahiran trus anaknya juga udh dipisah,kasih induknya istirahat (dikandang sendirian tanpa jantan)sekitar 2 bulanan...itu biar induknya gk stress

    BalasHapus